Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Kamis, 10 Maret 2011

"Ahli Sedekah, Ahli Surga."


"Sekiranya semua orang yakin & percaya, jika ahli sedekah adalah ahli Surga, maka kemakmuran di muka bumi jadi merata. Semua orang akan memberikan sedekah kepada yang lain, apapun bentuk yang diberikan, yang penting bermanfaat." Dari Iyadh Ibnu Hammad diterangkan bahwa suatu ketika Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda,
"Ahli Surga itu ada tiga macam;
  • Pertama,
penguasa yang adil, suka bersedekah & bersikap bijaksana.
  • Kedua,
seorang lelaki yang berhati lembut kepada setiap kerabat dan orang muslim.
  • Ketiga,
orang yang memelihara kehormatannya (dari meminta-minta) dan banyak anaknya.
(HR. Imam Ahmad & Imam Muslim).
"Ahli sedekah adalah ahli Surga."
  •  Kalimat ini mengandung dua makna;
  • Pertama,
bahwa ahli sedekah mendapatkan pahala dari Allah berupa Surga kelak di hari kiamat.
  • Kedua,
tidak menutup kemungkinan "Surga" yang dimaksud oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam itu juga dapat dipahami sebagai kebahagiaan di dunia. Setelah seseorang itu melakukan perbuatan baik, misal menolong atau memberi sedekah kepada orang lain dengan Ikhlas, maka hati menjadi bahagia. Dalam waktu tertentu pertolongan seseorang itu akan dibalas oleh orang lain. Disaat mendapatkan kesulitan, tiba-tiba pertolongan Allah datang kepada seseorang itu, melalui orang lain. Inilah yang disebut "Surga." di dunia.
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam selalu menganjurkan agar para sahabat beliau senantiasa berbuat baik dengan sarana apa saja yang sahabat miliki. Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan pengertian ke dalam hati sahabat bahwa amal kebaikan itu benar-benar penting.
Diriwayatkan oleh muslim, bahwa suatu ketika Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam bertanya kepada para sahabat,
"Siapakah di antara kalian yang berpuasa hari ini?
Siapakah di antara kalian yang menjenguk orang sakit pada hari ini?
Di antara sekian sahabat, Abu Bakar lah yang menjawab."Saya"
Maka Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam menegaskan maksud pertanyaan beliau,
"Tidak sekali-kali pekerti-pekerti itu terkumpul dalam diri seseorang melainkan dia masuk Surga."
  • Ada satu ayat yang menarik :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (yang artinya):
"Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan."
(QS. Ath-Thalaaq: 7)
Ayat yang Sangat indah, namun sangat susah untuk masuk di nalar manusia. Mengapa ketika seseorang tidak punya / miskin / kesusahan justru diperintahkan untuk menafkahkan hartanya  ke orang lain? padahal seseorang sedang membutuhkannya (red : hemat)
Tapi sebagai Orang yang beriman harusnya kita sadar & yakin karena itu adalah Anjuran & Perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala  menjanjikan akan "memberikan kelapangan sesudah kesempitan".
Mampukah aku menerapkannya di kehidupanku sehari-hari ?
Masya Allah Laa Quwwata Illa billah.. Aamiin.

Wallahu'alam...


http://www.facebook.com/notes/-pesona-cahaya-hati/ahli-sedekah-ahli-surga/201918503156549