Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Selasa, 15 Februari 2011

Keterbukaan


oleh Yesi Moci Selalu Hepi

Ada kalanya kita harus terbuka. Karena dengan keterbukaan, biasanya
masalah yang sedang kita hadapi akan lebih cepat terselesaikan.
Ketika saya sakit, saya pernah mengalami kebingungan yang berkepanjangan. Masalah yang datang menghimpit sangat mengganggu pikiran, mengubahku menjadi seorang yang pemurung. Semua terjadi karena saya selalu memendam masalah seorang diri. Padahal sebelum masalah itu muncul, meski saya sakit, saya tetap mampu tampil ceria dan penuh semangat.
Waktu dokter menyatakan bahwa saya harus menjalani operasi, bermacam-macam perasaan berkecamuk dibenak saya; sedih, bingung, tegang, dsb. Bagaimana tidak bingung, resiko dari operasi yang harus saya jalani terlalu berat saya rasakan. Saya harus memilih di antara dua kemungkinan;
Pertama, jika operasi berhasil, insya Allah saya bisa berjalan lagi seperti semula. Saya pernah jatuh dari tangga hingga menyebabkan ada kelainan di Tulang Belakang karena Tulang Ekor saya mengalami benturan. Kondisi ini membuat cara berjalan saya tidak normal.
Kedua, jika operasi gagal, kemungkinan penyakit saya menjadi lebih parah lagi dari sebelumnya. Untuk berjalan, mungkin selamanya saya akan terus dibantu kursi roda.
Setelah dokter berkata seperti itu, berbulan-bulan saya hanya melamun dan menangis. Saya menjadi seorang yang pendiam dan tertutup.
Saya tidak mau berbagi tentang masalah saya pada orang lain, karena saya khawatir akan membebani orang lain.
Tapi ternyata, pemikiran dan sikap saya yang seperti itu sangat salah. Ketertutupan diriku membuatku semakin sulit keluar dari permasalahan yang menghimpit.
Waktu itu saya sangat bingung untuk memilih akan operasi atau tidak. Kebimbangan ini semakin menekan perasaan. Baru kemudian saya berfikir, kenapa saya hanya memendam sendiri permasalahan yang sedang saya hadapi, sehingga membuat saya terpuruk dan tidak bisa menyelesaikan masalah apapun. Penyakitku bahkan menjadi bertambah parah, karena syaraf-syaraf menjadi tegang akibat banyak pikiran.
Saat itulah terbertik keinginan untuk membuka diri. Saya ingin mencurahkan segala kepenatan hati saya pada orang lain. Tapi waktu itu saya belum menemukan orang yang tepat untuk diajak curhat.
Hingga suatu waktu saya menemukan gelombang radio MQ FM yang berasal dari Bandung. Saya mendengarkan acara Nuansa Malam yang disiarkan radio Islami ini.
Acara itu menyuguhkan satu permasalahan sehari-hari yang sering kita hadapi namun kadang luput dari perenungan kita. Mungkin karena terlalu di anggap biasa, padahal menyimpan makna istimewa bila kita mau menemukan hikmah didalamnya. Dalam acara itu, penyiar juga mengundang pendengar melalui telpon untuk berbagi tentang masalah yang sedang dibahas.
Kebetulan penyiar radio itu mengangkat topik yang pas sekali dengan permasalahan yang sedang saya hadapi.
Setelah saya curhat lewat telpon pada radio itu, tanpa diduga, ternyata banyak sekali yang memberikan saran pada saya. Saran-saran mereka masih terus terngiang di telinga saya.
Salah satunya adalah saran dari seseorang agar saya melakukan shalat istikharah untuk meminta petunjuk-Nya.
Ada juga yang memberi saran tentang kesabaran. Katanya, sabar itu bermacam-macam. Diantaranya; sabar kala menghadapi ujian, sabar dalam menerima hinaan dan cemooh, serta sabar dalam menerima kenyataan hidup. Ia juga menekankan, bahwa ketika kita mampu menjadi hamba yang sabar, maka insya Allah kita akan menjadi umat yang senantiasa dicintai Allah.
Meski singkat, tapi saran-saran itu memberikan banyak perubahan pada diri saya. Dari ketiga kesabaran itu, yang menjadi pegangan bagi saya adalah “sabar dalam menghadapi cobaan”.
Saya pun bertekad untuk benar-benar bersabar dalam hal ini. Mungkin semua ini adalah cobaan dari Allah untuk menguji keimanan saya. Saya pun berusaha untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Agar saya menjadi hamba yang dicintai oleh-Nya.
Sejak malam itu, saya terus bertekad, saya harus tegar dalam menjalani hidup! Saya tidak boleh menyerah pada keadaan! Saya harus berjuang untuk bisa sembuh, namun harus tetap tawakal kepada Allah, di sertai do’a.
Saya juga melakukan shalat istikharah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah. Sebelumnya tidak pernah terfikir untuk melakukan shalat istikharah. Saya jadi teringat dengan sabda Rasulullah Saw; ,i>“Tidak akan rugi orang yang musyawarah dan istikharah.”
Akhirnya saya mengambil keputusan untuk tidak menjalani operasi.
Usai shalat istikharah, saya merasa yakin untuk tidak mejalani operasi. Selain karena resiko yang saya takutkan, biayanya pun tidak terjangkau oleh keluarga saya. Kata dokter, operasi saya membutuhkan biaya ratusan juta.
 Saya pun hanya melakukan terapi rutin dengan harapan semoga keajaiban datang pada saya. Subhanallah, mungkinkah saya bisa sembuh seperti sedia kala meski tanpa menjalani operasi?
Saya memasarahkan semua ini pada Allah swt, sambil terus berusaha untuk lebih bersabar. Saat itulah saya mulai merasakan ketenangan bathin. Keceriaan diriku yang dulu sempat hilang, kini telah kembali. Saya pun jadi lebih bersemangat dalam menjalani hidup.
Jadi, tidak ada salahnya kita sedikit terbuka, jika keterbukaan akan membawa perubahan yang baik untuk diri kita. Karena ada kalanya kita membutuhkan untaian nasihat dari orang lain atas persoalan yang sedang kita hadapi.
Dulu, ketika saya mengambil sikap diam dan tertutup, hanya kemurungan yang terlihat dari diri saya. Saya merasa menjadi orang lain, jati diri saya seolah hilang, saya merasa terasing dan tidak punya teman.
Hemat saya, keterbukaan adalah solusi. Karena kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk berbagi. Memang, curhat tidak bisa menyelesaikan masalah sepenuhnya. Tapi paling tidak, dengan curhat, Insya Allah beban pikiran kita bisa berkurang. Apalagi bila kita menyampaikan permasalahan kita kepada orang yang tepat, yang bisa menjaga rahasia kita dan mampu memberi saran untuk mendapatkan solusi terbaik dari permasalahan yang kita hadapi.
Intinya, saya sangat merasakan manfaat dari keterbukaan. Terbuka? Why not?!
(Sumber http://yesimoci-mqlovers.blogspot.com/)
Note ini sudah lama di posting, tapi baru sempat nge-tag kawan-kawan sekarang. Maklum, kalau sudah online suka kelayaban; blogwalking lah, browsing lah, chating lah, dan kadang-kadang download-download juga.
Bagi yang sudah membacanya, terimakasih. Semoga ada manfaat yang bisa di ambil.
Dan bagi yang belum membacanya, silahkan dinikmati. Semoga ada manfaat yang bisa di ambil juga.


http://www.facebook.com/notes/melati/keterbukaan/179785732059810