Diambil : dari Moeslim Blog
Apalah
artinya punya rumah lapang kalau hati sempit!? Apalah artinya penampilan yang
indah tapi berhati busuk!? Apalah gunanya harta banyak tapi hati selalu merasa
miskin!? Apalah manfaatnya segalanya ada tapi hati selalu tak tenang? Apalah
artinya makanan enak dan mahal kalau hati sedang dongkol, memang segala-galanya
sangat tergantung kepada hati kita sendiri.
Sayang seribu sayang kita amat sibuk
memperindah rumah, tubuh, penampilan, tapi tidak pernah sibuk memperindah
Qalbu. Kita sibuk memperkaya harta tapi jarang memperkaya hati, maka tidak usah
heran kalau hidup ini hanya perpindahan dari derita ke sengsara, dari gelisah
ke nestapa, dari resah ke musibah, seperti tiada berujung walaupun sudah
mendatangi tempat manapun, memiliki apapun, memakan segala apapun.
Padahal Rosululloh shollohu alaihi
wasallam bersabda, "Ketahuilah bahwa dalam tubuh ini ada segumpal daging .
jikalau baik hal tesebut maka akan baiklah sekujur tubuhnya, begitupun kalau
buruk maka akan buruklah seluruh sikapnya, itulah yang dinamakan qalbu"
(HR. Bukhari Muslim).
saudaraku sekalian, adalah mimpi di
siang bolong, kalau kita ingin merasakan hidup bahagia yang asli tanpa kita
mengetahui bagaimana caranya hidup dengan memelihara qalbu kita ini. Dijamin
seratus persen tidak akan pernah merasakan kebahagiaan maupun kemuliaan tanpa
kesungguhan menata hati ini.
Salah satu biang busuknya hati kita
ini adalah kalau sudah tertipu dalam mencari harta. Seakan hidup hanya akan
terhormat dan terjamin dengan banyak uang, sehingga tidak peduli lagi halal haramnya.
Bagi yang tidak punya uang pun tidak kalah salahnya, ada sebagian dari kita
yang sering mencari jalan pintas, ingin untung besar dengan cara enteng,
sehingga selain tidak berharta juga tidak punya harga diri.
Justru sering kita saksikan orang
jadi hina dan sengsara oleh limpahan harta dan kedudukannya sendiri yang tentu
karena diperolehnya dengan cara yang tidak benar.
Sepatutnya kalau harta kita tidak
banyak maka perkayalah batin kita sehingga tetap terhormat, tidak menjadi
peminta-minta, atau benalu bagi yang lain (lihatlah para koruptor, ataupun
pejabat yang menyelewengkan amanahnya,
sesungguhnya harta mereka sudah
melimpah tapi disiksa dan dihinakan oleh Alloh dengan kemiskinan di hatinya
sehingga terus saja meminta-minta, menghisap sana sini bahkan kepada rakyat
kecil sekalipun dengan menggadaikan harga dirinya, perbuatan ini sungguh hina
dan patut kita kasihani).
Orang yang rizkinya masih pas-pasan
bisa jadi lebih mulia dan terhormat kalau dapat menjaga harga dirinya. Maka,
marilah dengan sekuat tenaga kita jangan sampai menghinakan diri sebagai
peminta-minta, apalagi memeras keringat orang dengan cara yang tidak halal,
sungguh aib. Percayalah rizki dari Alloh sangat melimpah, tidak akan tertukar,
lihat kerbau saja yang tidak sekolah rizkinya tetap tercukupi, apalagi diri
kita manusia yang diberi akal dan iman, niscaya kita akan bertemu dengan rizki
dalam keadaan terhormat.
Marilah saudaraku kita singsingkan
lengan lebih serius, kita simbahkan keringat kerja keras kita di jalan yang
halal, didampingi dengan ibadah dan do'a kita dengan sungguh-sungguh, jangan
risaukan cemoohan orang tentang harta atau rumah kita yang sederhana dan tidak
berharga yang penting kita bisa mewariskan yang termahal bagi keluarga,
anak-anak, dan lingkungan kita yaitu hidup dengan memiliki harga diri, tidak
pernah mau hidup menjadi beban dan benalu bagi orang lain. Karena harga diri
itu mahal nilainya***
wallahu a'lam
bishowab..