Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Senin, 17 Januari 2011

Jangan Marah Yaak Sayang…


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


============================
Seandainya Rasulullah berkata, "Terserah…" ketika Malaikat menawarkan diri untuk membalikkan gunung untuk ditimpakan kepada kaumt Thaif yang telah menolak, menghina dan mendzalimi Rasulullah dan para sahabatnya, mungkin tidak ada orang beriman dari kota Thaif, dan cerita selanjutnyapun akan berbeda.
Kalau Muhammad Rasulullah Saw kecewa dan marah, dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah dan malaikat-Nya untuk memberikan ganjaran yang setimpal, atau seberat-beratnya kepada para penduduk yang membenci dan mencederainya, maka sejarah tentang keteladanan Muhammad tidak akan terukir indah. Sebab segala apa yang dilakukan Rasulullah, sejak dari kecil hingga besar, mulai dari diamnya, kata-katanya, duduk, berdiri dan jalannya, serta gerak-gerik sekecil apapun adalah kisah-kisah indah yang tak terpisahkan.
Misalkan masyarakat Thaif benar-benar musnah setelah ditimbun gunung oleh Malaikat atas perintah Rasulullah dan seizin Allah SWT, dan masyarakat di kota-kota lainnya melihat apa yang terjadi di Thaif itu, mungkin mereka yang sebelumnya terpesona dengan ajaran Islam akan mundur dan lari dari Islam. Yang semula memuji akhlak Muhammad, akan mencibir dan tak lagi mau menjadi pengikutnya, menyelami dan mengamalkan ajarannya.
Muhammad memang manusia pilihan, dan pilihan Allah tidak pernah salah. Ketika Thaif menghujaninya dengan batu hingga ia terluka, bahkan malaikat yang konon tak memiliki perasaan pun bisa marah hingga menawari Muhammad untuk membalikkan sebuah gunung ke masyarakat Thaif, Muhammad menolaknya, "Mereka hanya belum tahu…" ini jawaban dari lidah yang senantiasa terperlihara indah itu. *Hik hik netesin airmata gak sih kalian membaca akhlak rasul kita ini..:'( *
Nabi Allah yang terkenal karena kemuliaan hati dan akhlaknya itu tak sedikitpun marah, apalagi menaruh dendam atas penolakan dan penghinaan yang diterimanya. Padahal, kalau beliau mau, dengan sekali doanya kepada Allah, orang yang meludahinya bisa saja tiba-tiba tidak bisa bicara, atau putus lidahnya. Kemudian orang yang menghina mulutnya penuh borok yang tak kan pernah sembuh seumur hidup. Batu yang diarahkan ke dirinya berbalik mengenai yang si pelempar, yang menendang kakinya lumpuh, bahkan sekadar memeloti saja bisa buta.
Atas penghinaan dan ejekan serta perilaku mereka itu maka Muhammad bisa bilang,
"Ya Allah, dia mengejek saya, cabut nyawanya sekarang", maka matilah orang itu.
Bisa juga Muhammad berdoa: "Ya Allah, siapapun yang menolak saya, putuskan rezekinya", atau doa, "Orang ini tak menerima ajaran Islam, bahkan menghasut orang lain untuk menolaknya, buatlah ia miskin ya Allah".


Atau setidaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, "Terserah Engkau ya Allah akan ditimpakan musibah jenis apa mereka yang telah menghina agama-Mu…".
Tapi fasilitas itu tidak diminta oleh Muhammad, karena ia tahu masyarakat akan semakin menolak dan membencinya. Dakwah Rasulullah justru berhasil dengan kemuliaan akhlak dan tutur kata. Keindahan perilaku Muhammad berbuah manis dengan diterimanya Islam di kemudian hari. *Sumpah nangis nulis ini..lebay yach*
Nah, sekarang membahas kita-kita nih. Bedanyah ama kita, kadang klo diledekin ama temen kaga' cukup dah bales ama ledekan, paling ditambah mukul ato sumpah serapah, "Gw sumpahin dah lo, mulut lo sobek…". Mungkin ini bwat tipikal orang sensi kali yaak..:D, maksudnyah yang suka nganggep serius bcandaan. Plus, orang yang belum faham ato terbina.
Saya punya sahabat yang tipikalnyah kaya' begono. Waktu lagi ngumpul di sekret kemahasiswaan, kan ada ikhwan akhwat lagi pada ngumpul. Di situ kita pada ketawa - tawa. Ada salah seorang al-Ukht yang bingung, terus nanya, "Lagi ngomongin apaan siy?". mungkin gara2 die lagi ngurusin yang laen, mangkanye kagak nyambung. Ama ikhwannyah dijawab sambil cengar cengir, "Udah deh klo pentium 4 lagi ngomong, lo pentium 1 diem ajah!".
Pada cekikikan dah tuh... termasuk al-Ukht ini. Tapi, ternyatah..di dalem hatinyah masih ada rasa sebel ke ikhwan itu. Yaak, si ukhti ini ngerasa terzholimi, wew. Padahal mah menurut saya biasa ajah. Beda tipe kali yaak, saya mah cueekk orangnyah. Kecuali, klo kalimat itu dah nurunin izzah kita sebagai seorang muslimah, baru dah saya ngomong. Al-Ukht ini ampe ngomong, " Liat ajah, ntar ane tempongin dah tuh ikhwan!". Abis itu juga kaya' ada dendam kesumat.
Klo berhubungan ama ikhwan yang ngecengin itu, pasti ujung2nyah masalah. Ampe ganggu akhtivitas dakwah juga, masyaAlloh. Klo ngeliat kondis sahabat saya ini, sebenernyah yang penting itu, masalah gimana kita nyikapin temen2 kita yang uda ngezholimin kita. Jangan ampe kita ngedo'ain yang jelek2, cuman gara2 kita dicengin ama sodara2 kita, ato jadi benciiiii baed ampe kaga' mo maapin. Padahal, klo menurut saya pribadi, klo Diah dicengin..itu salah satu bentuk perhatian dari sodara sodari kita.
Sikap kita yang terlalu reaktif, itu juga bikin orang laen tambah seneng ngecengin kita. Mending stay cool ajah. Ntar juga bosen sendiri, hihihi*lebih seru bales ngecengin ah...:)).Tapi, harus diliat sikonnyah juga. jangan tiap saat, kerjaannyah maen ceng2an mulu. Kapan kita bahas agenda dakwah ke depan? Cara penyikapan kita juga harus lebih bijak daripada ammah. Lucu ajah, masa ikhwah lebih sensi daripada ammah.. Klo emang kita bener2 ngerasa dizholimin..do'ain ajah orang itu, supaya Alloh nyadarin die bahkan..diberikan yang terbaik oleh Alloh. Jangan sampe sodari sodari kita celaka, gara2 do'a kita yang kita ucapin gara2 emosi.."Sabar yaak sodariku,,,nyante ajah.." ^.^



Rasulullah mencontohkan dua hal... Memaafkan dan mendoakan untuk kebaikannya. Tidak perlu merasa rugi mendoakan kebaikan untuknya, karena kebaikan doa yg kita kirim buat orang lainakan kembali kepada diri kita sendiri. Insya Alloh kita mendapatkan lebih banyak kebaikan dari yang ia terima.
Moga2 kita bisa meneladani Beliau..:)
So.., jangan suka marah-marah yak ukhtiku sayang...??! ^.^

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Wassalam…


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/renungan-jangan-marah-yaak-sayang/184919858203336